Pages

Jumat, 15 Juni 2012

Laporan Studi Lapangan Tata letak Fasilitas


BAB I
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1.1              Pengumpulan Data
1.1.1        Data Umum Perusahaan
A.    Biodata Perusahaan
Nama Perusahaan                    : PD. Karet Abadi Jaya         
 Alamat                                        :Jl. Raya Cikadongdong Cipawitra Mangkubumi Kota Tasikmalaya
  Jenis Usaha                             : Daur Ulang Karet menjadi karet olahan
  Pemilik Usaha                         : Tn. Aldi
Sumber Modal                                    :Sendiri

B.     Kegiatan Usaha Perusahaan
PD. Karet Abadi Jaya memusatkan pada aktivitas usaha daur ulang sampah berbahan dasar karet sebagai bahan pembuatan sol sepatu sadal dan pembuatan sol sepatu sandal dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar pabrik/
Dibawah ini akan diuraikan mengenai bahan baku yang digunakan dalam proses dan  jangkauan pemasaran yaitu sebagai berikut :
a.       Bahan Baku
PD. Karet Jaya Abadi dalam proses produksinya memanfaatkan sebagai bahan baku utama yaitu  karet bekas yang berasal dari sol sepatu bekas dan benda-benda yang mengandung unsure karet, Dan menggunakan bahan tambahan yaitu bibit karet, pewarna kimia, dan bahan campuran yang membuat karet lebih solid teksturnya.
b.      Proses Produksi
Proses produksi yang dijalankan oleh PD. Karet Jaya Abadi melalui beberapa taha[an yaitu : Penghalusan karet bekas, pencucian, penjemuran, pencampuran, pemanasan, pengepressan, dan pembungkusan.
Adapun tahapannya bisa diuraikan sebagai berikut :
-          Penghalusan
Karet bekas yang dikumpulkan disortir dan dimasukan kedalam mesin penghalus.
-          Pencucian
Bahan yang dihaluskan dicuci untuk memisahkan bahan dengan bahan non karet.
-          Penjemuran
Bahan yang sudah dicuci kemudian dijemur dilapangan untuk menghilangkan kandungan air yang ada dari sisa pencucian
-          Pencampuan
Bahan yang sudah dijemur dikomposisikan dengan bahan campuran karet yaitu bibit karet, pewarna kimia, oli, dan serbuk putih. Semua bahan dimasukan kedalam mesin pencampur yang mempunyai daya panas.
-          Pemanasan/pemasakan
Bahan yang sudah dicampur dipanaskan didalam mesin pencampu yang mempunyai panas guna campuran dapat menyatu dengan sempurna.
-          Pengepressan
Bahan yang sudah dipanaskan dimasukan kedalam mesin press untuk membentuk karet olahan menjadi lembaran-lembaran panjang
-          Pembungkusan
Setelah karet olahan dibentuk lembaran kemudian karet tersebut disimpan diatas meja panjang untuk dibungkus dan dicetak menjadi sol untuk bagian bawah sepatu dan sandal.

c.       Hasil Produksi
Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan adalah suatu kegiatan dari perubahan Input(bahan baku)  menjadi  output( hasil produksi). Dalam kegiatan usahannya PD. Karet Jaya Abadi telah memproduksi karet olahan dan sol sepatu dan sandal.
d.      Jangkauan Daerah Pemasaran
Dapun daerah pemasaran PD. Karet Jaya Abadi adalah para pengusaha pembuatan sandal didaerah Kawalu, Tamasari, dan Cibeureum Kota Tasikmalaya.

1.2              Pengolahan Data
Dalam penelitian bidang produksi ini diambil objek penelitian proses produksi pembuatan karet olahan dengan menganalisa Activity Relationship Diagram ( ARD ).
Activity Relationship Diagram ( ARD ) yaitu suatu diagram yang menggambarkan hubungan antara aktivitas ( departemen atau mesin ) berdasarkan tingkat prioritas kedekatannya, sehingga dengan demikian diharapkan akan meminimumkan Ongkos Material Handling (OMH). Selain tata letak fasilitas ( ARD ), Ongkos Material Handling juga dapat dipengaruhi oleh fasilitas alat  angkut yang digunakan. Jika kedua hal tersebut telah berfungsi secara optimal, diharapkan biaya produksi menjadi minimum ( efisien ).

1.2.1            Lagkah-langkah Kerja Produksi
Seperti setelah diuraikan diatas mengenai definisi peta proses operasi dan dari hasil observasi dilapangan maka didapat digambarkan langkah-langkah kerja dan bahan-bahan yang diproses di PD. Karet Abadi Jaya  yaitu sebagai berikut :
A.    Pembuatan Karet Olahan
Bahan karet bekas kapasistas system per hari 1000 kg

Tabel Peta Proses Produksi
Operasi
No. Urut
% Scrap
Waktu ( menit )
Penghalusan
0-1
10%
120
Pencucian
0-2
0%
60
Penjemuran
0-3
0%
360
Penimbangan
0-4
0%
2
Pencampuran
0-5
0%
10
Pemanasan/pemasakan
0-6
0%
10
Pengepressan
0-7
0%
10
Pembungkusan
0-8
0%
10



PETA PROSES OPERASI
 






























1.2.2            Tata Letak Fasilitas ( ARD ) Perusahaan
 













Gambar ( ARD ) Perusahaan

Dengan melihat tata letak fasilitas atu activity relationship diagram yang dipakai perusahaan ini kurang efektif sehingga proses produksi pembuatan karet olahan  memerlukaan waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan bertambahnya cost produksi.
Diketahui luas lantai yang ada :
Ruang
Luas ruang
Receiving
84 m2
Penghalusan (F1)
224 m2
Pencucian (F2)
80,4 m2
Penjemuran (F3)
238 m2
Penimbangan (F4)
50 m2
Pencampuran (F5)
70 m2
Pemanasan/pemasakan (F6)
70 m2
Pengepressan (F7)
70 m2
Pembungkusan (F8)
112 m2
Shipping (F9)
80,4 m2
Pengolahan data dilakukan untuk menentukan tata letak atau Activity Relationship Diagram ( ARD ) yang lebih efektif dari cara yang dijalankan perusahaan yaitu dengan menentukan   Activity Relationship Diagram ( ARD ).

1.2.3            Menentukan Jarak Antara Mesin
Setelah mengetahui Activity Relationship Diagram ( ARD ) maka bisa ditentukan jarak antara mesin, untuk menetukan jarak pada Ongkos Material Handling (OMH), yaitu sebagai berikut :
A.    Rec ke F1              =
=
= 12
B.     F1 ke F2                =
=
= 12 m
C.     F2 ke F3                =  
=
= 12 m
D.    F3 ke F4                =
=
= 11 m                                                                                      
E.     F4 ke F5                =
=
= 8 m
F.      F5 ke F6                =
=
= 8 m

G.    F6 ke F7                =
=
= 8 m
H.    F7 ke F8                =
=
= 9 m
I.       F8 ke F9                =
=
                                    = 10 m














1.2.4            Menentukan Ongos Material Handling (OMH) cara Perusahaan
Yaitu untuk menghitung total ongkos pemindahan bahan mulai dari gudang bahan baku melalui proses (menggunakan mesin atau alat) hingga kegudang barang jadi ( Shipping ).
Tabel Ongkos Material Handling (OMH)
Dari
Ke
Nama Komponen
Potongan Material (Kg)
Produk perjam (Kg)
Jumlah tiap bentuk
Berat Total        ( kg )
Alat angkut
OMH Rp/m/gerakan
Jarak    (m)
F
Total Ongkos ( Rp )
Receiving
Penghalusan
Karet Bekas
50
500
1
1000
Orang
100
12
20
24000
Penghalusan
Pencucian
Karet Bekas
50
300
1
900
Orang
100
12
18
21600
Pencucian
Penjemuran
Karet Bekas
50
200
1
900
Orang
100
12
18
21600
Penjemuran
Penimbangan
Karet Bekas
50
600
1
900
Orang
100
11
18
19800
Penimbangan
Pencampuran
Karet Bekas
50
100
1
900
Orang
100
8
18
14400
Pencampuran
Pemanasan/pemasakan
Karet campuran
50
100
1
700
Orang
100
8
14
11200
Pemanasan/pemasakan
Pengepressan
Karet olahan
50
250
1
700
Orang
100
8
14
11200
Pengepressan
Pembungkusan
Karet olahan
50
200
1
700
Orang
100
9
14
12600
Pembungkusan
Shipping
Karet olahan
50
300
1
700
Orang
100
10
14
14000
Total
150400
·         Alat angkut                  : Orang
·         Kapasitas Angkut       : 50 Kg
·         Ongkos/m/gerakan    : Rp. 100

1.2.5            Menentukan From to Chart
Yaitu untuk menghitung total ongkos pemindahan bahan dari mulai gudang bahan baku.
Table From To Chart
Right Triangle: FROMTO

Rec
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
Ship
TOTAL
Recaiving ( Rec )

24000








24000
Mesin Giling ( F1 )


21600







21600
Ms. Pencucian (F2)



21600






21600
Lap. Penjemuran (F3)




19600





19800
Timbangan (F4)





14400




14400
Ms. Press I (F5)






11200



11200
Ms. PressI  (F6)







11200


11200
Ms. Press II (F7)








12600

12600
Pembungkusan (F8)









14000
14000
Ship










-
Total
-
24000
21600
21600
19800
14400
11200
11200
12600
14000
150400



1.2.6            Menentukan In Flow
Yaitu untuk menghitung indek ongkos pemindahan barang dari masing-masing kelompok mesin yang masuk.

Tabel In Flow
Right Triangle: FROMTO

Rec
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
Ship
TOTAL
Recaiving ( Rec )

1,00








1,00
Mesin Giling ( F1 )


1,00







1,00
Ms. Pencucian (F2)



1,00






1,00
Lap. Penjemuran (F3)




1,00





1,00
Timbangan (F4)





1,00




1,00
Ms. Press I (F5)






1,00



1,00
Ms. PressI  (F6)







1,00


1,00
Ms. Press II (F7)








1,00

1,00
Pembungkusan (F8)









1,00
1,00
Ship











Total

1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
1,00
9,00

1.2.7            Menetukan Out Flow
Yaitu untuk menghitung indek ongkos pemindahan barang dari masing-masing kelompok mesin yang keluar.

Tabel Out Flow
Right Triangle: FROMTO

Rec
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
Ship
TOTAL
Recaiving ( Rec )

1,11








1,11
Mesin Giling ( F1 )


1,00







1,00
Ms. Pencucian (F2)



1,09






1,09
Lap. Penjemuran (F3)




1,37





1,37
Timbangan (F4)





1,28




1,28
Ms. Press I (F5)






1,00



1,00
Ms. PressI  (F6)







0,88


0,88
Ms. Press II (F7)








0,9

0,9
Pembungkusan (F8)









-
-
Ship










-
Total
-
1,11
1,00
1,09
1,37
1,28
1,00
0,88
0,9
-
8,63


1.2.8            Menetukan Tabel skala Prioritas

Tabel Skala Prioritas
Departemen
Kode
Prioritas
Recaiving
Rec
Rec,F1
Mesin Giling
F1
F1,F2
Ms. Pencucian
F2
F2,F3
Lap. Penjemuran
F3
F3,F4
Timbangan
F4
F4,F5
Ms. Press I
F5
F5,F6
Ms. PressI
F6
F6,F7
Ms. Press II
F7
F7,F8
Pembungkusan
F8
F8,Ship













Dari hasil revisi tata letak fasilitas ( ARD ) yang telah dilakukan tidak merubah tata letak fasilitas ( ARD ) yang ada, hal ini terjadi dengan pertimbangan keadaan tempat tidak memungkinkan untuk adanya perubahan dikarenakan sumber air yang digunakan untuk mencuci bahan tidak mungkin dipindahkan, kemudian tempat penjemuran yang adapun tidak mungkin dipindahkan karena tempat tersebut mempunyai penyinaran matahari yang sempurna, guna menyempurnakan proses pengeringan bahan. Maka di dapat kesimpula sementara bahwa jika jarak antara departemen tidak berubah maka Ongkos Material Handling (OMH) yang timbul tidak akan berubah. Begitu pula jika alat yang digunakan sama. OMH akan berubah jika alat angkut yang digunakan berubah.
Maka OMH hasil revisi yang telah dilakukan, karena alat angkutnya sama (orang), maka besar OMH sama dengan OMH sebelumnya yaitu sebesar Rp. 150.400,-

1.2.9            Menentukan Activity Relationship Diagram (ARD) Revisi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa Activity Relationship Diagram (ARD) Revisi tidak mengalami perubahan, maka Activity Relationship Diagram (ARD) Revisi adalah sebagai berikut :
 












Gambar ( ARD ) Perusahaan
Dengan tidak adanya perubahan Activity Relationship Diagram (ARD), maka Ongkos Material Handlingpun tidak mengalami perubahan yaitu :

Tabel Ongkos Material Handling (OMH)
Dari
Ke
Nama Komponen
Potongan Material (Kg)
Produk perjam (Kg)
Jumlah tiap bentuk
Berat Total        ( kg )
Alat angkut
OMH Rp/m/gerakan
Jarak    (m)
F
Total Ongkos ( Rp )
Receiving
Penghalusan
Karet Bekas
50
500
1
1000
Orang
100
12
20
24000
Penghalusan
Pencucian
Karet Bekas
50
300
1
900
Orang
100
12
18
21600
Pencucian
Penjemuran
Karet Bekas
50
200
1
900
Orang
100
12
18
21600
Penjemuran
Penimbangan
Karet Bekas
50
600
1
900
Orang
100
11
18
19800
Penimbangan
Pencampuran
Karet Bekas
50
100
1
900
Orang
100
8
18
14400
Pencampuran
Pemanasan/pemasakan
Karet campuran
50
100
1
700
Orang
100
8
14
11200
Pemanasan/pemasakan
Pengepressan
Karet olahan
50
250
1
700
Orang
100
8
14
11200
Pengepressan
Pembungkusan
Karet olahan
50
200
1
700
Orang
100
9
14
12600
Pembungkusan
Shipping
Karet olahan
50
300
1
700
Orang
100
10
14
14000
Total
150400
·         Alat angkut                  : Orang
·         Kapasitas Angkut       : 50 Kg
·         Ongkos/m/gerakan    : Rp. 100


1.2.10        Menentukan Ongkos Material Handling ( OMH ) Revisi
Berikut adalah table Ongkos Material Handling (OMH) jika seandainya alat angkut yang dipergunakan sebelumnya (orang) diganti dengan alat angkut lori :
Tabel Ongkos Material Handling (OMH)
Dari
Ke
Nama Komponen
Potongan Material (Kg)
Produk perjam (Kg)
Jumlah tiap bentuk
Berat Total        ( kg )
Alat angkut
OMH Rp/m/gerakan
Jarak    (m)
F
Total Ongkos ( Rp )
Receiving
Penghalusan
Karet Bekas
50
500
1
1000
Lori
150
12
6,7
12060
Penghalusan
Pencucian
Karet Bekas
50
300
1
900
Lori
150
12
6
10800
Pencucian
Penjemuran
Karet Bekas
50
200
1
900
Lori
150
12
6
10800
Penjemuran
Penimbangan
Karet Bekas
50
600
1
900
Lori
150
11
6
9900
Penimbangan
Pencampuran
Karet Bekas
50
100
1
900
Lori
150
8
6
7200
Pencampuran
Pemanasan/pemasakan
Karet campuran
50
100
1
700
Lori
150
8
4,7
5640
Pemanasan/pemasakan
Pengepressan
Karet olahan
50
250
1
700
Lori
150
8
4,7
5640
Pengepressan
Pembungkusan
Karet olahan
50
200
1
700
Lori
150
9
4,7
6345
Pembungkusan
Shipping
Karet olahan
50
300
1
700
Lori
150
10
4,7
7050
Total
75435
·         Alat angkut                  :Lori
·         Kapasitas Angkut       : 150 Kg
·         Ongkos/m/gerakan    : Rp. 150


BAB II
ANALISA

Berdasarkan dari pengolahan data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel
Rekapitulasi OMH 1000 Kg/hari dengan bahan baku karet bekas
Jenis Alat angkut
Cara Perusahaan
Hasil Penelitian
Menggunakan Orang
Rp. 150.400,-
Rp. 150.400,-
Menggunakan Lori
-
Rp. 75.435,-
Penghematan Biaya
-
Rp. 74.965,-
1.        Ongkos Material Handling (OMH) tata letak fasilitas (ARD) yang ada diperusahaan adalah Rp. 150.400,-
2.        Dari pengolahan data yang telah dilakukan ternyata tidak bisa merubah tata letak fasilitas (ARD), hal ini terjadi dengan pertimbangan keadaan tempat tidak memungkinkan untuk adanya perubahan dikarenakan sumber air yang digunakan untuk mencuci bahan tidak mungkin dipindahkan, kemudian tempat penjemuran yang adapun tidak mungkin dipindahkan karena tempat tersebut mempunyai penyinaran matahari yang sempurna, guna menyempurnakan proses pengeringan bahan.Sehingga dengan demikian Ongkos Material Handling (OMH)  tidak berubah atau sama yaitu Rp. 150.400,-.
3.        Selain jarak antara departemen yang ada, yang akan mempengaruhi Ongkos Material Handling (OMH) adalah fasilitas alat angkut yang digunakan, karena tiap jenis alat angkut akan menimbulkan Ongkos Material Handling (OMH) yang berbeda.
Dari hasil pengolahan data yang dilakuka didapat kesimpulan bahwa dengan mengganti alat angkut yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia kemudian digantikan Lori ternyata dapat meminimumkan Ongkos Material Handling (OMH), walaupun ada penambahan investasi untuk pembelia alat angkut tersebut. OMH/hari yang ditimbukan adalah sebesar Rp. 75.435,-.
Terdapat penurunan sebesar Rp. 74.965,- /hari seandainya satu tahun adalah 250 hari kerja, maka denga menggunakan Lori dapat meminimumkan Ongkos Material Handling (OMH) :
250 hari kerja X Rp. 74.965,-= 18.741.250

Jika harga 1 unit Lori adalah Rp. 7.000.000,- maka tidak lebih dari satu tahun investasi Lori dapat dikembalikan dalam waktu ± setengah tahun. Jika umur Lori 5 tahun maka empat setengah tahun berikutnya menjadi keuntungan perusahaan.